Kamis, 19 Maret 2015

KERUGIAN BESAR DALAM MEREMEHKAN WAKTU SHALAT HINGGA HABIS WAKTUNYA




Meremehkan shalat adalah perbuatan dosa besar. Tindakan yang membahayakan keimanan. Karena shalat termasuk perkara dien (agama) yang paling penting setelah iman. Siapa yang meremehkan dan menyia-nyiakannya, tidak ada kebaikan padanya. Orang yang meremehkan shalat dan menyia-nyiakannya, maka terhadap kewajiban yang lain akan lebih meremehkan dan menyia-nyiakan. Sebab, shalat menjadi tiang dan penopang dien seseorang.

Menunda-nunda shalat fardhu tanpa udzur sehingga lewat waktunya adalah dosa besar, bukan maksiat ringan seperti yang dipahami kebanyakan orang.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا

“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (QS. Maryam: 59)

Makna Idha’atus Shalat (menyia-nyiakan shalat) menurut sebgian ulama tafsir adalah shalat di luar waktunya dan suka meninggalkan shalat.

Umar bin Abdul Aziz berkata tentang maksud ayat di atas,

لم تكن إضاعتهم تركها، ولكن أضاعوا الوقت

“(makna,-ter) mereka menyia-nyiakan shalat itu bukan meninggalkannya, tetapi menunda-nunda waktunya.”

Begitulah kerugian yang meremehkan waktu shalat, lalu bagaimana mereka yang malah meninggalkan shalatnya ? Ini lebih berbahaya lagi, dan berilah nasehat khusus agar bertaubat serta meninggalkan kebiasaannya tsb. Semoga kita dan semua keluarga muslim senantiasa Allah jadikan sebagai orang yang mendirikan shalat, aamiin yaa Robbal 'alamiin.
Unknown Web Developer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar